Kalo pas sakit, anak biasanya paling ngga suka kalo disuruh minum obat, padahal dah dibujuk dari mulai yang paling lemah lembut ampe akhinya emaknya marah2 kalo obat yang dah masuk mulut bukannya ditelen ehhh malah dikeluarin lagi :) atau malah jadi muntah n keluarlah makanan yang dah susah masuk itu...hiks..hiks..
Ternyata banyak yang masih suka keliru dalam memberi takaran obat terutama yang berbentuk sirup (ikutan ngacung!!!). Kalo di label obat sirup tertulis mis 3 x 1 sendok teh biasanya qta pake sendok teh/gula rumah tangga. Padahal pengertiannya sendok teh disini adalah sendok teh farmasi dgn volume 5 cc yg merupakan standard sendok takaran obat, sdg sendok teh rumah tangga bervolume sekitar 2-3 cc. Demikian pula kalo di label obat sirup tertera sekian kali 1 sendok makan, biasanya yang dipake sendok makan rumahan yg volumenya 5-7 cc, padahal maksudnya adalah sendok farmasi yg bervolume 15 cc ( 3 x sendok makan rumahan). Ada lagi istilah dalam farmasi ; sendok bubur, merujuk pada sendok takaran obat yang bervolume sekitar 8 cc.
Kalo salah menggunakan takaran sendok obat bisa mempengaruhi dosis obat yg diterima anak, dosis menjadi lebih sedikit dan efek terapetik jadi tidak tercapai. Satu hal lagi yang penting adalah kandungan obat tiap 5 cc sediaan sirup pada obat yg jenisnya sama bisa berbeda tergantung pabrik pembuatnya. Misalnya sirup parasetamol : ada yg 120 mg, ada 160 mg, bahkan ada yg 240 mg (forte) per 5 cc sirup obat tsb. Untuk antibiotika, misalnya sirup Amoksisilin, ada yang 125 mg ada yang 250 mg (forte) per 5 cc.
Saduran bebas dari Room for Children
0 comments:
Post a Comment